Pasar resin acrylic styrene acrylonitrile (ASA) diproyeksikan akan tumbuh padaCAGR 5,7%(2024-2030), didorong oleh permintaan dari sektor otomotif, konstruksi, dan elektronik.Resin ASA semakin menggantikan ABS dalam aplikasi luar ruanganLaporan ini menganalisis tren utama, dinamika regional, dan tantangan masa depan.
Valuasi Saat Ini:
2024 Ukuran Pasar: $6,41 miliar (di seluruh dunia)
Ramalan 2030: $ 9,34 miliar
Penggerak Pertumbuhan:
Otomotif Ringan: Ketahanan UV ASA (umur 10 kali lebih lama daripada ABS) membuatnya ideal untuk bagian eksterior EV.
Perkembangan Konstruksi: Asia-Pasifik menyumbang 42% dari permintaan, didorong oleh proyek infrastruktur (misalnya, produksi konstruksi China sebesar $111.7B pada tahun 2021).
Ekspansi Elektronik: Saham ASEAN 30-35 persen dalam ekspor elektronik global meningkatkan permintaan untuk perumahan tahan lama.
Ketergantungan pada bahan baku:
Bahan baku utama seperti akrilonitril (pasar $ 866B pada 2025) dan styrene mempengaruhi volatilitas harga.
Pemain Top:
LG Chem(Korea Selatan),INEOS Styrolution(Jerman),CHIMEI(Taiwan) mendominasi 44% dari pasar.
Strategi: R&D ASA berbasis bio (misalnya, LG's 30% resin berbasis tumbuhan) dan inisiatif daur ulang loop tertutup.
Wawasan Regional:
Asia-Pasifik: 58% pangsa pasar; Cina memimpin produksi.
Eropa: Peraturan VOC yang ketat mempercepat adopsi ASA berbasis air.
Amerika Utara: Kebijakan tarif dapat membentuk kembali rantai pasokan setelah 2025.
Hambatan Utama:
Tekanan Lingkungan: ASA berbasis pelarut menghadapi larangan di bawah EU REACH.
Biaya bahan baku: Fluktuasi harga akrilat (2024: +18% YoY) menekan margin.
Solusi Baru:
Ekonomi Sirkular: BASF's ChemCyclingTM mengubah limbah menjadi bahan baku ASA.
Aplikasi Niche: Kelas ASA yang dapat dicetak 3D mendapatkan daya tarik di bidang kedirgantaraan.
Keberlanjutan: Target produksi netral karbon akan mendorong investasi R&D.
Pasar Baru: Perangkat rumah pintar dan infrastruktur 5G menghadirkan peluang yang belum dimanfaatkan.
Peringatan Risiko: Ketegangan geopolitik dapat mengganggu rantai pasokan akrilonitril.
Pasar resin acrylic styrene acrylonitrile (ASA) diproyeksikan akan tumbuh padaCAGR 5,7%(2024-2030), didorong oleh permintaan dari sektor otomotif, konstruksi, dan elektronik.Resin ASA semakin menggantikan ABS dalam aplikasi luar ruanganLaporan ini menganalisis tren utama, dinamika regional, dan tantangan masa depan.
Valuasi Saat Ini:
2024 Ukuran Pasar: $6,41 miliar (di seluruh dunia)
Ramalan 2030: $ 9,34 miliar
Penggerak Pertumbuhan:
Otomotif Ringan: Ketahanan UV ASA (umur 10 kali lebih lama daripada ABS) membuatnya ideal untuk bagian eksterior EV.
Perkembangan Konstruksi: Asia-Pasifik menyumbang 42% dari permintaan, didorong oleh proyek infrastruktur (misalnya, produksi konstruksi China sebesar $111.7B pada tahun 2021).
Ekspansi Elektronik: Saham ASEAN 30-35 persen dalam ekspor elektronik global meningkatkan permintaan untuk perumahan tahan lama.
Ketergantungan pada bahan baku:
Bahan baku utama seperti akrilonitril (pasar $ 866B pada 2025) dan styrene mempengaruhi volatilitas harga.
Pemain Top:
LG Chem(Korea Selatan),INEOS Styrolution(Jerman),CHIMEI(Taiwan) mendominasi 44% dari pasar.
Strategi: R&D ASA berbasis bio (misalnya, LG's 30% resin berbasis tumbuhan) dan inisiatif daur ulang loop tertutup.
Wawasan Regional:
Asia-Pasifik: 58% pangsa pasar; Cina memimpin produksi.
Eropa: Peraturan VOC yang ketat mempercepat adopsi ASA berbasis air.
Amerika Utara: Kebijakan tarif dapat membentuk kembali rantai pasokan setelah 2025.
Hambatan Utama:
Tekanan Lingkungan: ASA berbasis pelarut menghadapi larangan di bawah EU REACH.
Biaya bahan baku: Fluktuasi harga akrilat (2024: +18% YoY) menekan margin.
Solusi Baru:
Ekonomi Sirkular: BASF's ChemCyclingTM mengubah limbah menjadi bahan baku ASA.
Aplikasi Niche: Kelas ASA yang dapat dicetak 3D mendapatkan daya tarik di bidang kedirgantaraan.
Keberlanjutan: Target produksi netral karbon akan mendorong investasi R&D.
Pasar Baru: Perangkat rumah pintar dan infrastruktur 5G menghadirkan peluang yang belum dimanfaatkan.
Peringatan Risiko: Ketegangan geopolitik dapat mengganggu rantai pasokan akrilonitril.